Thursday, October 15, 2009

Pestisida Dan Kanker

Pestisida Dan Kanker

Beberapa penelitian menemukan hubungan pestisida sebagai pencetus timbulnya kanker, tingkat kesuburan menurun dan gangguan dari terhadap sistem kekebalan tubuh.  Kebijakan pertanian yang berorientasi pada eksport, membuat semakin gencarnya dibuka lahan-lahan perkebunan baik oleh pihak pemerintah maupun swasta yang sangat tergantung dengan penggunaan pestisida, buruh perkebunan dan masyarakat tinggal di sekitar juga beresiko tinggi terpapar oleh pestisida.  Pemilik perkebunan dan perusahaan pestisida hanya memikirkan sudah berapa banyak laba dan keuntungan yang diperoleh, tetapi tidak memikirkan dampak buruk terhadap kesehatan dan kehancuran lingkungan ketika pestisida disemprotkan.

Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pestisida dan kanker pada manusia. Tapi ini tidak berarti bahwa jika anda terkena pestisida maka secara otomatis anda akan menderita kanker. Yang dimaksud adalah resiko anda terkena kanker lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak terkena pestisida
Menurut Cancer Research UK (www.cancerresearchuk.org), sebuah organisasi independen yang memfokuskan pada penelitian kanker (bermarkas di Inggris), pestisida mempunyai potensi menyebabkan kanker terutama kanker payudara (breast cancer), kanker usus (bowel cancer), kanker getah bening (lymphomas) dan leukaemia. Pestisida dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh manusia dengan cara yang sangat berbahaya. Beberapa jenis pestisida dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk menahan atau melawan infeksi. Ini berarti tubuh kita menjadi lebih mudah terkena infeksi. Atau, jika telah terjadi infeksi penyakit ini menjadi lebih serius dan makin sulit untuk disembuhkan.

Peran Perempuan di Pertanian yang begitu besar membuat perempuan juga dominan dan paling beresiko terhadap dampak pestisida. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Dunia di perserikatan bangsa-Bangsa (FAO), jumlah perempuan yang terlibat di sektor pertanian meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah tenaga kerja perempuan dalam sektor pertanian mengalami peningkatan hampir empat kali lipat dari tahun 1960 sebanyak 7,43 juta menjadi 20,82 juta orang pada tahun 2000 (Data FAO,2000). Meskipun FAO belum pernah mengeluarkan data jumlah petani terutama petani perempuan yang terkena dampak pestisida, namun ada beberapa studi terhadap kasus – kasus yang berkaitan dnegan dampak pestisida tersebut.

Dari beberapa studi yang dilakukan di beberapa Negara Asia juga ditegaskan bahwa perempuan adalah pekerja utama di pertanian dan perkebunan, yang berhubungan langsung dengan penggunaan pestisida dalam pekerjaannya sehari-hari. Seperti di Malaysia, perempuan terlibat di hampir 80 persen dari 50,000 dari pekerjaan umum dan terpaksa menjadi pekerja di perkebunan, dengan sebanyak 30,000 orang yang aktif sebagai penyemprot pestisida di sektor perkebunan sendiri.  Para pekerja di Malaysia sangat beresiko terpapar pestisida karena hampir sehari-hari menggunakan  pestisida seperti Paraquat, Methamidophos dan Monocrotophos. Akibatnya, petani perempuan dan perempuan buruh perkebunan banyak yang menderita penyakit dan mengalami gangguan kesehatan yang kronis dan akut. Seperti kuku jari tangan yang membusuk, gatal-gatal, perut mual dan nyeri, sakit punggung, pusing, nafas sesak, mata kabur/rabun, mudah marah, sakit kepala, sesak di dada, bengkak, nyeri otot, rasa gatal kulit dan infeksi kulit , bahkan timbulnya kanker.

Studi lain yang dilakukan di Amerika,menunjukkan bahwa perempuan yang tinggal di daerah yang penggunaan pestisidanya tinggi, mempunyai resiko 1,9 sampai 2 kali lebih tinggi beresiko melahirkan bayi dalam keadaan cacat, dibandingkan perempuan yang bertempat tinggal di daerah yang tidak menggunakan pestisida (Emmy lucy,s. Terompet, 1993)

Racun kimia yang terbuat dari klorine dapat menyebabkan Kanker payudara, dan sebuah penelitian Greenpeace menemukan setiap tahun 50.000 perempuan Amerika meninggal dunia karena racun ini. Zat klorine yang umumnya ada pada pestisida seperti Dioksin, PCB dan DDT, senyawa ini mampu lama berakumulasi dalam tubuh manusia dan lingkungan. Pencemaran lingkungan oleh kimia ini berkaitan dengan kemandulan dan pertumbuhan yang tidak seimbang tidak saja pada manusia juga terhadap hewan dan tumbuhan.

Menurut Badan Lingkungan Hidup Amerika Serikat (Environmental Protection Agency – EPA), pestisida yang ada di bawah ini dapat atau mungkin menyebabkan kanker.Ini hanyalah awalnya: Badan Lingkungan Hidup California bahkan mempunyai daftar yang 3 kali lebih panjang dari EPA.

0 comments:

Post a Comment

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 Mathedu Unila is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot