Showing posts with label Sains. Show all posts
Showing posts with label Sains. Show all posts

Saturday, February 11, 2012

Bioma Tundra

Bioma Tundra
Artinya daratan tanpa pohon. Bioma Tundra berada di daerah lingkar kutub utara dan selatan. Terdapat di wilayah paling utara Skandinavia, Rusia, Siberia, Kanada dan di puncak gunung yang tinggi. Iklim kutub dengan musim dingin yang lama serta gelap dan musim panas yang panjang dan terang terus menerus.
Ciri-ciri Lingkungan Bioma Tundra:
  1. Dingin, kering
  2. Penetrasi sinar matahari sedikit atau tidak ada pada musim-musim tertentu
  3. Suhu rendah –400 (tanah beku)
  4. Pada musim panas salju meleleh, hanya pada lapisan tanah sebelah atas menjadi cair sedang lapisan bawah tetap beku dan dinamakan permafrost.
Tumbuhan yang tersebar dan hidup di hutan ini adalah lumut sphagnum, lumut kerak, Alga, kerak, rumput teki, rumput kapas, terna, ericcaceae  dan berbagai jenis rumput. Terdapat pula tanaman berbiji semusim, yaitu musim pertumbuhannya pendek (sekitar 60 hari) dan berbunga serempak. Selain itu juga terdapat tumbuhan bunga seperti strawberry.

Hewan atau binatang yang tersebar di Bioma Tundra antara lain, itik, angsa, burung elang, burung hantu, Muskox, Narwhal, Penguin, Paus Beluga.
Detail: Bioma Tundra

Sunday, November 7, 2010

Klasifikasi Awan

Klasifikasi Awan

Bentuknya yang mirip kapas dan unik beraneka ragam merupakan pemandangan indah di angkasa saat langit cerah. Tapi bagi para pilot, awan bisa menimbulkan ancaman bagi penerbangan bila tidak hati-hati dalam mengidentifikasinya.


Secara internasional, awan diklasifikasikan berdasarkan penemuan ahli meterologi Inggris, Luke Howard pada tahun 1803, yaitu kelompok awan :
  1. Stratus
  2. Cumulus
  3. Cirrus
Disamping tiga itu, Howard juga menambahkan awan Nimbus, yang sering disebut awan hujan. Kelompok awan Nimbus termasuk didalamnya awan Nimbusstratus dan Comulonimbus.


Awan dapat pula digolongkan pada letaknya, yaitu :
  1. Awan rendah, yang terletak dari permukaan laut sampai ketinggian dua kilometer (7,000 kaki). Kabut termasuk dalam kelompok ini.
  2. Awan medium, terletak diantara 2 km sampai 6 km (20,000 kaki).
  3. Awan tinggi, terletak diatas 6 km lebih. Karena pada ketinggian itu suhu mencapai -24 derajat Celsius, partikel uap air dalam awan menjadi beku dan ini adalah awan yang dapat menyebabkan hujan es/salju.
Awan-awan itu memiliki berbagai macam bentuk khas dan sifatnya sendiri-sendiri. Dalam golongan awan rendah ada yang bernama Comulonimbus yang diberi kode Internasional penerbangan Cb. Sifatnya adalah berada di ketinggian rendah, gumpalan sangat besar, dan umumnya berwarna gelap. Cb sangat berbahaya karena mengandung arus listrik dan disertai golakan udara yang dahsyat. Para pilot sangat menghindari karena fatal akibatnya bila pesawat terbang masuk ke dalam awan Cb.

Selain itu dalam golongan awan rendah ada yang bernama Cumulus (Cu), Stratus (St), dan Stratocumulus (Sc). Cu umumnya terlihat sebagai tumpukan kapuk di angkasa. Jumlahnya tidak tetap, kadang tebal, tapi lebih sering kecil dan tipis. Sedang St letaknya lebih tinggi dari Cu warnanya agak kecoklatan dan cenderung tipis. Sc yang paling tinggi berbentuk ombak dan kadang dalam bentuk kecil-kecil.

Ada tiga jenis yang termasuk awan medium yaitu Nimbostratus (Ns), Altostratus (As), dan Altocumulus (Ac). Ns adalah awan tebal dengan warna gelap dan seringkali mengandung air hujan atau salju. Diatasnya adalah awan As yang berbentuk tidak stabil, kadang tebal gelap, kadang tipis cerah. Sementara Ac berwarna kecoklatan dan cenderung tipis karena kecendrungan awan, makin tinggi maka makin tipis.

Tiga jenis awan tinggi, yaitu Cirrostratus(Cs), Cirrocumulus (Cc), dan awan paling tinggi dari semua awan yaitu awan Cirrus (Cs). Berbentuk tipis, putih, dan mengandung partikel es. Partikel inilah yang menyebabkan efek optik bila terkena sinar matahar.

Klasifikasi Awan ini bersumber dari Angkasa, Majalah Bulanan,"Awan", No.10 Juli 1992

Thursday, September 30, 2010

Saprolegnia

Saprolegnia

Saprolegnia merupakan genus jamur yang termasuk dalam kelas Oomycetes.  Dalam akuarium, jamur ini kerap dipakai sebagai nama umum untuk serangan jamur yang menyerupai kapas pada permukaan tubuh ikan.  Pada kenyataannya banyak genus dari Oomycetes yang dapat menyebabkan infeksi jamur pada ikan, diantaranya adalah Achyla.

Saprolegnia atau dikenal juga sebagai "water molds" dapat menyerang ikan dan juga telur ikan.  Mereka umum dijumpai pada air tawar maupun air payau.  Jamur ini dapat  tumbuh pada selang suhu 0 - 35 °C, dengan selang pertumbuhan optimal 15 - 30 °C.  Pada umumnya,  Saprolegnia akan menyerang bagian tubuh ikan yang terluka, dan selanjutnya dapat pula menyebar pada jaringan sehat lainnya.  Serangan Saprolegnia biasanya berkaitan dengan kondisi kualitas air yang buruk, seperti sirkulasi air rendah, kadar oksigen terlarut rendah, atau kadar amonia tinggi, dan kadar bahan organik tinggi.  Kehadiran Saproglegnia sering pulang disertai dengan kahadiran infeksi bakteri Columnaris, atau parasit eksernal lainnya.

Tanda-tanda penyakit.

Kehadiran Saprolegnia biasanya ditandai dengan munculnya "benda" seperti kapas, berwarna putih, terkadang dengan kombinasi kelabu dan coklat, pada kulit, sirip, insang, mata atau telur ikan.  Apabila anda sempat melihatnya di bawah mikroskop maka akan tampak jamur  ini seperti sebuah pohon yang bercabang-cabang.

Pencegahan dan Perawatan
Serangan Saprolegnia dapat dihindari dengan melakukan perawatan yang baik terhadap kondisi akuarium, terutama dengan  menjaga kualitas air selalu dalam kondisi optimal, hindari pemeliharaan ikan dengan kepadatan tinggi untuk mencegah terjadinya luka, dan selalu menjaga ikan agar mendapat gizi yang memadai.  Apabila gejala serangan Saprolegnia ditemukan, segera lakukan evaluasi kualitas air akuarium anda dan lakukan koreksi yang diperlukan. Apabila kondisi serangan pada ikan parah, lakukan pengobatan. Selain dengan fungisida khusus ikan, perlakuan dengan PK, formalin dan povidone iodine dapat pula mengobati serangan Saprolegnia.
Detail: Saprolegnia

Monday, September 20, 2010

Manfaat Buah Naga

Manfaat Buah Naga

Selain rasanya yang manis dan segar, buah naga banyak memiliki manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Walaupun belum ada penelitian pasti tentang manfaat buah ini. Namun, mengingat asalnya dari jenis buah kaktus, kita percaya buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium dan karbohidrat.

Buah naga tinggi serat sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlancar proses pencernaan.
Penganut Islam di Xinjiang sering memakannya, tetapi berakhir makan buah naga saat Kerusuhan Xinjiang tahun 2009

Thursday, August 26, 2010

Video Hujan Ikan

Video Hujan Ikan

Di kota Lajamanu di negara bagian Northern Territory, Australia dalam 2 hari berturut turut mengalami hujan ikan. Sebagian besar ikan spangled perch yang berjenis ikan air tawar itu jatuh bersama air hujan dalam keadaan hidup. Fenomena Hujan ikan ini adalah kali ketiga dalam kurun waktu 30 tahun. Dulu terjadi seperti ini juga di tahun 1974 dan 2004.

Menurut para Ilmuwan, hujan ikan terjadi akibat Ikan terhisap dalam badai kemudian dibawa angin kencang dan akhirnya jatuh berguguran di kota yang jumlah penduduknya hanya 669 orang itu. Ikan yang jatuh dalam keadaan hidup, kemungkinan karena pada saat ada dalam sistem badai yang membawanya hingga ketinggian 40 ribuan meter, ikan dalam keadaan beku, lalu ketika badai menghilang, mereka bebas dari badai.


Agara lebih percaya tentang fenomena Alam ini, berikut kutipan Video Hujan Ikannya yang kami ambil dari situs Youtube:

Sunday, August 22, 2010

Hujan Ikan dan Katak di jepang

Hujan Ikan dan Katak di jepang

Pada penasaran sama Hujan aneh di kota jepang, yang katanya Hujan Ikan sama Hujan Katak. Memang benar tuh, ini nih ada beberapa Foto-foto Hujan ikan dan katak di Jepang.


Fenomena kejadian Hujan Ikan dan Katak di Jepang ini kemungkinan karena  proses  penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain, nah dalam Uap Air itu terkandung benih atau telur ikan. Ini analisis ku loh, jadi jangan mudah percaya yah,,he,he.

Berhubung lagi agak sedikit flue, ini ada beberapa foto Hujan Ikan dan Katak di jepang, selamat menikmati:



Tuesday, August 3, 2010

Tsunami Matahari

Tsunami Matahari 

Menurut para ilmuwan, asal-usul tsunami matahari  berasal dari ledakan sangat besar yang terjadi di permukaan matahari. Ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu itu sempat terekam oleh sejumlah satelit, termasuk stasiun pemantau matahari milik Nasa, Solar Dynamics Observatory. Tsunami matahari ini dikhawatirkan akan merusak satelit-satelit yang beredar di sekitar planet bumi sehingga bisa mengganggu sistem komunikasi.
Begitu besarnya ledakan itu sehingga tidak bisa ditahan oleh gravitasi matahari, dan energi dari ledakan diperkirakan akan meluncur mencapai bumi. Gelombang energi itulah yang digambarkan seperti sebuah tsunami yang melintasi jarak 93 juta mil melintasi angkasa dan menuju planet bumi.

Menurut Dr Lucie Green, astronom dari Mullard Space Science Laboratory, Surrey, Inggris mengatakan  "Kembang api yang luar biasa dari matahari. Dua ledakan sekaligus di tempat berbeda di Matahari dan menuju Bumi,"

Nasa telah memperingatkan kemungkinan terjadinya pemadam listrik dalam area yang luas serta rusaknya sinyal komunikasi dalam waktu cukup lama, jika tsunami matahari ini benar-benar terjadi.

Juni lalu Daily Telegraph juga mengungkapkan prakiraan seorang ilmuwan tentang terjadinya energi magnetis sangat besar yang akan menghantam bumi pada 2013. Energi magnetis itu berasal dari ledakan di matahari.

Thursday, June 3, 2010

Salamander (Plethodon cinereus)

Salamander (Plethodon cinereus)

Salamander punggung merah (Plethodon cinereus) adalah salamander hutan kecil. Hewan ini mendiami lereng berhutan di Amerika Utara sisi timur; yaitu ke barat hingga Missouri; selatan hingga Carolina Utara; dan utara dari Quebec bagian selatan dan Provinsi Maritimes di Kanada hingga Minnesota. Hewan ini juga dikenal sebagai Salamander punggung merah utara untuk membedakannya dari Salamander punggung merah selatan (P. serratus).

Salamander punggung merah ditemukan banyak ditemukan dalam dua variasi warna: nominasi variasi merah, 'punggung merah', begitu juga bentuk yang lebih gelap yang dikenal sebagai 'punggung (hitam) lebam' yang tidak terdapat pada sebagian besar atau seluruh pigmentasi merah yang ditemukan pada bentuk merah. Walau demikian, kadang juga ditemukan variasi dengan berbagai warna lainnya (seperti belang kuning, jingga, atau putih).

Wednesday, June 2, 2010

Perkembangan Ikan

Perkembangan Ikan

Awal perkembangan ikan dimulai saat pembuahan (fertilisasi) sebuah sel telur oleh sel sperma yg membentuk zygot (sigot). Gametogenesis merupakan fase akhir perkembangan individu dan persiapan utk generasi berikutnya. Proses perkembangan yg berlangsung dari gametogenesis sampai dgn membentuk sigot disebut progenesis. Proses selanjutnya disebut embriogenesis (blastogene) yang mencakup pembelahan sel sigot (cleavage), blastulasi, gastrulasi, dan neurulasi. Proses selanjutnya adalah organogenesis , yaitu pembentukan alat-alat (organ) tubuh. Embriologi mencakup proses perkembangan setelah fertilisasi sampai dengan organogenesis sebelum menetas atau lahir.

Urutan periode perkembangan ikan (Lagler, 1977):
Embrio dini (early embrionic): dimulai saat pembuahan telur oleh sperma dan berakhir saat organ-organ terbentuk Embrio transisi (larva): mencakup transformasi sistem organ dan bentuk badan embrio dini menjadi mirip seperti yang dewasa. Bentuk tetap (definitif) terbentuk pada akhir atau menjelang akhir fase tersebut. Selama fase ini terbentuk 2 macam larva, yaitu: larva yg hidup bebas dan tdk hidup bebas. Larva hidup bebas mempunyai bagian (alat) pelindung embrio utk hidup di luar. Pasca embrio: Terdiri dari fase-fase dewasa kelamin dan tua. Pada ikan muda sistem organ reproduksi telah terbentuk. Bentuk badan spt pada ikan dewasa dan memiliki ciri-ciri sekunder saat dewasa seksual dan sudah mampu berpijah

Tuesday, June 1, 2010

Ciri-ciri Umum Jamur

CIRI-CIRI UMUM JAMUR

Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.

1. Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
   


Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.

Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.

a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.

c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

Tuesday, May 11, 2010

Hubungan Antara Antropologi Dan Ilmu-ilmu Lain

Hubungan Antara Antropologi Dan Ilmu-ilmu Lain

1.    Ilmu geologi                                              
2.    Ilmu paleontology
3.    Ilmu anatomi
4.    Ilmu kesehatan masyarakat
5.    Ilmu psikiatri
6.    Ilmu linguistic
7.    Ilmu arkeologi
8.    Ilmu sejarah
9.    Ilmu geografi
10.  Ilmu ekonomi
11.  Ilmu hukum adat
12.  Ilmu administrasi
13.  Ilmu politik 


Hubungan Antara Antropologi-Sosial Dan Sosiologi


Persamaan dan perbedaan antara kedua ilmu, Antropologi sosial dengan suatu ilmu lain yang sebutannya telah lama dikenal umum, yaitu sosiologi. untuk menjadi suatu himpunan bahan keterangan tentang masyarakat dan kebudayan penduduk orang Eropa, untuk mendapat pengertian tentang tingkat-tingkat permulan dalam sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan sendiri.

Sebaliknya ilmu sosiologi dimulai sebagai suatu filsafat sosial dalam rangka ilmu filsafat yang menjadi suatu ilmu kihusus karena krisis masyarakat di Eropa menyebabkanbahwa orang Eropa memerlukan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenenai azas-azas masyarakat dan kebudayannya sendiri.

Tuesday, April 27, 2010

Alat Ukur Tanah

Alat Ukur Tanah

Ukur tanah atau dikenal pula dengan sebutan ukur wilayah (Surveying) termasuk di dalamnya pengukuran lahan pertanian adalah bidang ilmu
praktis dari ilmu geodesi.

Definisi sederhana dari ukur tanah adalah menentukan posisi atau letak titik di atas atau pada perkukaan bumi.  Definisi yang lebih berkembang adalah pekerjaan untuk menggambarkan keadaan fisik  sebagian permukaan bumi menyerupai keadaan sebenarnya dilapangan.  Produk yang sesuai dengan
definisi terakhir adalah peta topografi, sedangkan jenis-jenis pekerjaan yang sederhana antara lain mengukur jarak antara dua titik, mengukur panjang dan lebar atau sisi-sisi sebidang lahan, mengukur lereng dan penggambaran bentuk sebidang lahan. 

Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong modern. Sederhana atau modernnya alat ini dapat dilihat dari sederhana cara menggunakannya dan sederhana komponen alatnya.  Alat- alat ini ada yang tergolong alat-alat pekerjaan kantor dan alat pekerjaan lapangan. Alat kantor umumya berkaitan dengan alat tulis, gambar dan
hitung, sementara alat lapangan berkaitan dengan alat-alat ukur.

Alat lapangan yang dapat digolongkan sederhana antara lain meteran, kompas, teropong pendatar tangan, odometer, dan alat sifat datar sederhana tanpa teropong.

Ilmu ukur tanah disebut juga plan surveying yaitu ilmu yang mempelajari cara menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur manuia (mencakup seni dan teknologi) diatas permukaan yang dianggap datar.

Monday, April 26, 2010

Tahap-tahap Perkembangan Telur Ikan

Tahap-tahap Perkembangan Telur Ikan

Perkembangan telur ikan secara umum meliputi empat tahap, yaitu awal pertumbuhan, tahap pembentukan kantung kuning telur, tahap vitelogenesis dan tahap pematangan. Pertumbuhan awal adalah terjadinya pelepasan hormon gonadotropin yang dicirikan dengan bertambahnya ukuran nukleus dan jumlah nukleolus. Sejumlah besar dari RNA disimpan dalam sitoplasma sel telur sebagai bekal bagi embrio untuk menghasilkan protein dari dirinya sebagai cadangan.
Tahap pembentukan kantung telur dicirikan dengan terbentuknya kantung atau vesikel. Pada perkembangan telur selanjutnya, kantung kuning telur ini akan membentuk kortikal alveoli yang berisi butir-butir korteks. Tahap ini juga dicirikan dengan terbentuknya zona radiata, perkembangan ekstraseluler dan bakal korion.

Vitelogenesis dicirikan oleh bertambah banyaknya volume sitoplasma yang berasal dari luar sel, yaitu kuning telur atau disebut juga vitelogenin. Vitelogenin ini disintesis oleh hati dalam bentuk lipophosphoprotein-calcium kompleks dan hasil mobilisasi lipid dari lemak visceral. Selanjutnya kuning telur dibawa oleh darah dan ditransfer ke dalam sel telur secara endositosis.

Selama proses vitelogenesis terjadi penambahan ketebalan pada zona radiata, sel-sel granulosa dan theca. Sel-sel theca bertanggung jawab dalam sintesis 17 -hydroxyprogesterone dan testosteron yang oleh sel-sel granulosa diubah menjadi 17 , 20 -dihydroxy-4-pregnen-3-3-one (17,20-p dan estradiol-17 ). Sirkulasi estradiol-17 mengatur pengembangan beberapa gen vitelogenin dalam hepatosit yang selanjutnya menghasilkan protein vitelogenin.
Tahap akhir perkembangan telur adalah tahap pematangan, yakni setiap tahap pergerakan germinal vesicle ke tepi dan akhirnya melebur (germinal vesicle breakdown) yang selanjutnya membentuk pronuklei dan polar body II.

Wednesday, April 21, 2010

Ternyata Orang Utan dari Malaysia Lebih Populer dari Pada Indonesia

Ternyata Orang Utan dari Malaysia Lebih Populer dari Pada Indonesia

Popularitas orangutan Malaysia ternyata lebih bagus dibandingkan dengan orangutan dari Indonesia. Padahal, populasi orangutan Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan dengan Malaysia.

Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan, hal itu menjadi pertanda bahwa kemauan politik konservasi di Indonesia masih harus ditingkatkan. "Kalimantan ini jumlah orangutannya jauh lebih banyak dibandingkan Malaysia. Namun, di program-program televisi berlangganan, orangutan Malaysia yang selalu muncul," kata Cornelis.

Direktur Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOSF) EG Togu Manurung mengatakan, populasi orangutan di Kalimantan berjumlah 60.000 individu. Sejak tahun 2000, terdapat 820 orangutan yang direhabilitasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Referensi:
http://sains.kompas.com/read/2010/04/22/13255710/Gile....Orang.Utan.Malaysia.Lebih.Populer-5

Tuesday, April 13, 2010

Mekanisme Penyerapan Garam Mineral

Mekanisme Penyerapan Garam Mineral
Terdapat banyak teori tentang mekanisme penyerapan garam mineral. Namun demikian, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu absorpsi (penyerapan) secara pasif dam absorpsi (penyerapan) secara aktif.

1).Absorpsi Secara Pasif

a).Teori Difusi
Briggs dan Robertson (1957) melihat gejala bahwa apabila sel tumbuh atau jaringan tumbuhan dipindahkan dari medium yang memiliki konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi , menunjukkan adanya gerak ion mengalir turun. Gejala ini menunjukkan bahwa sebagian jaringan tumbuh terbuka untuk difusi ion secara bebas menuju kedua arah.
b).Pertukaran Ion
Menurut teori pertukaran Ion, apabila jaringan tumbuh dicelupkan kedalam larutan, ion dari larutan di luar jaringan  akan bertukar dengan ion yang melekat pada permukaan dinding sel atau yang melekat pada membran jaringan.
c).Teori Aliran Massa
Teori aliran massa menerangkan bahwa gerakan ion melalui akar (masuk kedalam air) bersama-sama aliran massa air, dipengaruhi oleh transpirasi. Apabila transpirasi meningkat, akan meningkatkan pula proses absorbsi zat.

2).Absorpsi Secara Aktif

Laties (1957) dan Sutcliffle ((1957) mengemukakan teori ATP. Menurut teori ATP, pengangkutan ion masuk kedalam sel menggunakan energi ATP (adenosin trifosfat). Energi yang diperoleh dari hidrolisis molekul ATP digunakan  untuk mengaktifkan “pompa ion” melalui aksi dari enzim Peranan ATP dalam mengangkut kation ke bagian atas terjadi melalui dua cara, yaitu dengan melepaskan gugusan fosfat dan dengan menambah gugusan fosfat.
Absorpsi secara aktif atau dikenal dengan transpor aktif melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+, serta protein pembawa yang dikenal dengan protein kotranspor.
Protein kontranspor akan mengangkut io Na+ bersama zat-zat lain yang terlarut di dalam sitoplasma, seperti gula dan asam amino dari luar sel ke dalam sel melalui membran.
Absorpsi garam mineral dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1).Suhu, apabila suhu meningkat, absorpsi juga meningkat. Sebaliknya apabila suhu menurun, absorpsi menjadi lambat.
2).pH, apabila tersedia ion dalam jumlah cukup, pengaruh pH tidak menonjol. Akan tetapi, apabila harga pH di luar kemampuan fisiologis sel tumbuhan akan mengakibatkan kerusakan jaringan dan menghambat absorpsi garam mineral.
3).Cahaya, Cahaya berpengaruh tidak langsung pada absorpsi garam mineral. Cahaya berpengaruh pada transpirasi dan fotointesis yang membentuk energi dan oksigen. Oksigen dipergunakan pada absorpsi garam mineral.
4).Pasokan Oksigen, Apabila oksigen kurang,akan menghambat absorpsi garam mineral.
5).Pertumbuhan, tipe pertumbuhan yang berbeda berpengaruh pada absorpsi garam mineral. Pertumbuhan Vegetatif dan meningkatnya aktivitas metabolisme akan meningkatkan transpor air yang disertakan absorpsi garam mineral.

Referensi: Buku “Biologi 2a” Kelas 2 SMU Semester 1 Halaman 90, Penebit: Intan Pariwara

TAGS: Mekanisme Penyerapan Garam Mineral, Penyerapan Garam, Garam Mineral, Cara Penyerepan Garam Mineral

Tuesday, February 23, 2010

Pertumbuhan Penduduk dan Dinamika Kependudukan

pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.

Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu.

Rumus menghitung pertumbuhan penduduk :
p = (I - m) + (i - e)

Keterangan lengkap :
- p = pertumbuhan penduduk
- l = total kelahiran
- m = total kematian
- e = total emigran atau pendatang dari luar daerah
- i = total imigran atau penduduk yang pergi

Wednesday, February 10, 2010

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) sebagai Herbisida

Kalau kita berbicara mengenai ZPT,  sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dinamakan hormon tanaman. Hal ini sangat penting karena sering terjadi kerancuan pengertian di masyarakat antara ZPT dengan hormon tanaman. Hormon berasal dari kata Yunani yaitu hormon yang berarti menggiatkan, merangsang, membangkitkan timbulnya suatu aktivitas.  Menurut Moore (1979) hormon adalah suatu zat /senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman, aktif dalam jumlah yang sangat kecil, disintesa pada bagian tertentu tanaman kemudian diangkut ke bagian lain dimana zat tersebut menimbulkan pengaruh khusus secara biokimia. Yang dimaksud hormon disini adalah Auxin, Giberelin, Cytokinin, ethylen dan ABA.  Sedangkan zat pengatur tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman yang dalam jumlah kecil atau konsentrasi rendah akan merangsang dan mengadakan modifikasi secara kwalitatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.  Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa semua hormon adalah zat pengatur tumbuh tetapi tidak sebaliknya karena ZPT dapat dibuat atau disintesa oleh manusia tetapi hormon tidak.

Yang dimaksud dengan ZPT disini adalah 2,4-D, 2,4-S-T, IBA, NAA dan lain lain. Penggunaan Zat pengatur tumbuh bila digunakan  dengan konsentrasi rendah akan merangsang dan menggiatkan pertumbuhan tanaman, dan sebaliknya bila digunakan dalam jumlah besar/konsentrasi tinggi akan menghambat pertumbuhan bahkan dapat mematikan tanaman. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan tekhnologi di bidang pertanian, dan berdasarkan berbagai macam penelitian maka ditemukan aneka ragam zat pengatur tumbuh yang dapat difungsikan sebagai herbisida untuk mematikan gulma atau tanaman pengganggu. ZPT dapat berubah fungsi menjadi racun bila dipakai melebihi kadar tertentu dan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak zat pengatur tumbuh (ZPT) yang dapat dipergunakan sebagai herbisida.  Lebih lanjut didapatkan pula bahwa, zat pengatur tumbuh tertentu memepunyai sifat-sifat yang selektif sehingga gulma dapat dimatikan tetapi tanaman pokok yng dibudidayakan tidak terganggu.  Di era tekhnologi modern saat ini, ZPT yang banyak digunakan sebagai herbisida pemberantas gulma terutama adalah 2,4-D, 2,4,5-T dan MCPA atau MCP.

Pengaruh 2,4-D, 2,4,5 – S dan MPCA terhadap gulma bervariasi. Untuk pengaruh yang sama , penggunaan dosis MPCA biasanya lebih tinggi daripada 2,4-D. Saat ini diantara 2,4-D, 2,4,5-T dan MCPA  herbisida yang merupakan ZPT yang paling banyak digunakan adalah  2,4-D.  Herbisida jenis 2,4 -D ini sangat ideal karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya relatif murah, tidak meninggalkan racun pada hewan, tidak menyebabkan karatan, tidak mudah terbakar dan mudah diencerkan.
Selain itu penggunaan Herbisida 2,4-D lebih populer pada lahan sawah dibandingkan yang lain karena mempunyai beberapa spesifikasi diantaranya  dapat dipergunakan untuk mengendalikan gulma pada lahan sawah, tidak efektif untuk mengendalikan gulma jenis alang-alang namun sangat ampuh dalam membasmi gulma berdaun sempit. 

Pengertian Mikoriza Arbuskular ( CMA)

Pengertian Mikoriza Arbuskular ( CMA)

Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) merupakan asosiasi antara cendawan tertentu dengan akar tanaman dengan membentuk jalinan interaksi yang komplek. Mikoriza berasal dari karta miko (mykes= cendawan) dan rhiza yang berarti akar. Mikoriza dikenal dengan jamur tanah karena habitatnya berada di dalam tanah dan berada di area perakaran tanaman (rizosfer). Selain disebut sebagai jamur tanah juga biasa dikatakan sebagai jamur akar. Keistimewaan dari jamur ini adalah kemampuannya dalam membantu tanaman untuk menyerap unsur hara terutama unsur hara Phosphates (P) (Syib’li, 2008). Mikoriza merupakan suatu bentuk hubungan simbiosis mutualistik antar cendawan dengan akar tanaman. Baik cendawan maupun tanaman sama-sama memperoleh keuntungan dari asosiasi ini. infeksi ini antara lain berupa pengambilan unsur hara dan adaptasi tanaman yang lebih baik. Dilain pihak, cendawan pun dapat memenuhi keperluan hidupnya (karbohidrat dan keperluan tumbuh lainnya) dari tanaman inang (Anas, 1997).

Berdasarkan struktur dan cara cendawan menginfeksi akar, mikoriza dapat dikelompokkam ke dalam tiga tipe :
1.        Ektomikoriza
2.        Ektendomikoriza
3.        Endomikoriza

Ektomikoriza mempunyai sifat antara lain akar yang kena infeksi membesar, bercabang, rambut-rambut akar tidak ada, hifa menjorok ke luar dan berfungsi sebagi alat yang efektif dalam menyerap unsur hara dan air, hifa tidak masuk ke dalam sel tetapi hanya berkembang diantara dinding-dinding sel jarinagan korteks membentuk struktur seperrti pada jaringan Hartiq.

Ektendomikoriza merupakan bentuk antara (intermediet) kedua mikoriza yang lain. Ciri-cirinya antara lain  adanya selubung akar yang tipis berupa jaringan Hartiq, hifa dapat menginfeksi dinding sel  korteks dan juga sel-sel korteknya. Penyebarannya terbatas dalam tanah-tanah hutan sehingga pengetahuan tentang mikoiza tipe ini sangat terbatas.

Endomokoriza mempunyai sifat-sifat antar lain akar yang kena infeksi tidak membesar, lapisan hifa pada permukaan akar tipis, hifa masuk ke dalam individu sel jaringan koretks, adanya bentukan khusus yang berbentuk oval yang disebut Vasiculae (vesikel) dan sistem percabangan hifa yang dichotomous disebut arbuscules (arbuskul) (Brundrett, 2004)
Suatu simbiosus terjadi apabila cendawan masuk ke dalam akar atau melakukan infeksi. Proses infeksi dimulai dengan perkecambahan spora didalam tanah. Hifa yang tumbuh melakukan penetrasi ke dalam akar dan berkembang di dalam korteks. Pada akar yang terinfeksi akan terbentuk arbuskul, vesikel intraseluler, hifa internal diantara sel-sel korteks dan hifa ekternal. Penetrasi hifa dan perkembnagnnya biasanya terjadi pada bagian yang masih mengalami proses diferensissi dan prose pertumbuhan. Hifa berkembang tanpa merusak sel (Anas, 1998).

Hampir semua tanaman pertanian akarnya terinfeksi cendawan mikoriza. Gramineae dan Leguminosa umumnya bermikoriza. Jagung merupakan contoh tanaman yang terinfeksi hebat oleh mikoriza. Tanaman pertanian yang telah dilaporkan terinfeksi mikoriza vesikular-arbuskular adalah kedelai, barley, bawang, kacang tunggak, nenas, padi gogo, pepaya, selada, singkong dan sorgum. Tanaman perkebunan yang telah dilaporkan akarnya terinfeksi mikoriza adalah tebu, teh, tembakau, palem, kopi, karet, kapas, jeruk, kakao, apel dan anggur (Rahmawati, 2003).

Sunday, January 24, 2010

Hormon Sitokinin

Hormon Sitokinin
Hormon Sitokinin berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan sel dan pertumbuh-an secara umum, mendorong perkecambahan, dan menunda penuaan. Cara kerja hormon Sitokinin yaitu dapat meningkatkan pembelahan, pertumbuhan dan perkembangan kultur sel tanaman. Sitokinin juga dapat menunda penuaan daun, bungan, dan buah dgn cara mengontrol dgn baik proses kemunduran yg menyebabkan kematian sel-sel tanaman. Hormon Sitokinin diproduksi pada akar.

Sitokinin sering juga dengan kinin, merupakan nama generik untuk substansi pertumbuhan yang khususnya merangsang pembelahan sel (sitokinesis) (Gardner, dkk., 1991).  Selanjutnya dijelaskan kinin disintesis dalam akar muda, biji dan buah yang belum masak dan jaringan pemberi makan (misalnya endosperm cair).  Buah jagung, pisang, apel, air kelapa muda dan santan kelapa yang belum tua merupakan sumber kinin yang kaya.

Kinin terbentuk dengan cara fiksasi suatu rantai beratom C – 5, ke suatu molekul adenin.  Rantai beratom C – 5 dianggap berasal dari isoprena.  Basa purin merupakan penyusun kimia yang umum pada kinin alami maupun kinin sintetik  (Millers, 1955 dalam Wilkins, 1989).  Biosintesis sitokinin dengan bahan dasar mevalonic acid.
Sebenarnya sudah sejak tahun 1892 ahli fisologi I. Wiesner, menyatakan bahwa aktivitas pembelahan sel membutuhkan zat yang spesifik dan adanya keseimbangan antara faktor-faktor endogenous.  Secara pasti baru tahun 1955 sitokinin ditemukan oleh C.O. Miller, Falke Skoog, M.H. Von Slastea dan F.M. Strong dinyatakan sebagai isolasi zat yang disebut kinetin dari DNA yang diautoklap,  sangat  aktif  sebagai  promotor    mitosis  dan  pembelahan  sel  kalus (Moree, 1979).

Selanjutnya dijelaskan  bahwa kata sitokinin berasal dari pengertian cytokinesis yang berarti pembelahan sel.  Sitokinin alami ditemukan oleh D.S. Lethan dan C.O. Miller tahun 1963 diisolasi dalam bentuk kristal dari biji jagung yang belum matang disebut zeatin.  Sitokini alami terjadi dari derivat isopentenyl adenine.

Sitokinin sintetik yang paling umum dimanfaatkan di bidang pertanian seperti BA, kinetin dan PBA.  Kinin menimbulkan kisaran respons yang luas, tetapi kinin bertindak secara sinergis dengan auxin dan juga hormon lain.

HORMON PEMACU PERTUMBUHAN

HORMON PEMACU PERTUMBUHAN

Hormon Tumbuh

Hormon berasal dari bahasa Yunani yaitu Hormoein yang berarti menggiatkan, atau suatu substansi yang disintesis pada suatu organ yang pada gilirannya merangsang terjadinya respons pada organ yang lain (Gardner, dkk., 1991).  Sedangkan menurut Lingga (1986), hormon itu berarti pembawa atau pembangkit.  Jadi hormon merupakan zat yang berfungsi sebagai pengatur yang dapat mempengaruhi jaringan-jaringan berbagai organ maupun sistem organ.

Hormon yang membantu pertumbuhan pada tanaman dikenal dengan fitohormon atau substansi pertumbuhan tanaman atau pengatur pertumbuhan tanaman (plant growth regulators = PGRs) (Gardner, dkk., 1991).  Fitohormon adalah senyawa organik bukan hara yang dihasilkan oleh tanaman yang dalam konsentrasi tertentu dapat mendukung atau menghambat pembelahan sel serta berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Abidin, 1986).

Konsep bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman diatur oleh suatu substansi yang dihasilkan dalam jumlah sangat sedikit, dalam suatu organ yang menyebabkan suatu respon pada organ yang lain, pertama kali diajukan oleh Julius von Sachss, bapak Fisiologi Tumbuhan, pada pertengahan abad ke-19.  Pengamatannya dikuatkan lagi oleh Charles Darwin pada tahun 1880 dalam eksperimennya tentang pengaruh cahaya dan gaya tarik bumi terhadap  pertumbuhan tanaman, Darwin mengamati bahwa kecambah rumput kenari membengkok kearah sumber cahaya (fototropisme) kecuali bila pucuk kecambah tersebut dibungkus dengan kertas timah yang tidak tembus cahaya.  Dia menyimpulkan bahwa rangsangan cahaya ditanggapi oleh bagian ujung batang (koleoptil), tepai responsnya terjadi pada jaringan yang lebih bawah atau lebih basal (Gardner, dkk., 1991).
Older Post ►
 

Copyright 2012 Mathedu Unila is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot