Thursday, October 15, 2009

DAMPAK PESTISIDA TERHDAP KESEHATAN MANUSIA

DAMPAK PESTISIDA TERHDAP KESEHATAN MANUSIA

Pestisida sebenarnya telah lama digunakan manusia sebagai bahan pembunuh hama atau sebagai pelindung tanaman. Pada tahun 1200 SM manusia telah menggunakan kapur dan abu kayu untuk memberantas hama gudang. Di samping itu mereka juga telah menggunakan ekstrak pengasapan untuk melindungi tanaman dari gangguan hama.

Pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman. Dalam Konsep Pengendalian Hama Terpadu pestisida berperan sebagai salah satu komponen pengendalian. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama hingga meluasnya serangan dapat dicegah, dan kehilangan hasil panen dapat dikurangi. Tetapi, benefit bagi produksi pertanian tersebut bukan tidak menimbulkan dampak. Para ahli menyatakan bahwa salah satu penyebab terbesar penyakit dan penuaan dini pada manusia adalah banyaknya bahan kimiawi yang ada di lingkungan kita, dan rekayasa genetika yang kerap dilakukan pada budidaya bahan pangan non-organik merupakan salah satu penyebabnya.

Sekitar 40 persen kematian di dunia disebabkan oleh pencemaran lingkungan termasuk tanaman-tanaman yang dikonsumsi manusia, sementara dari 80 ribu jenis pestisida dan bahan kimia lain yang digunakan saat ini, hampir 10 persennya bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Sebuah penelitian tentang kanker juga pernah menyatakan bahwa sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh pestisida.
Penggunaan pestisida sangat berdampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Setiap hari ribuan petani dan para pekerja di pertanian diracuni oleh pestisida dan setiap tahun diperkirakan jutaan  orang yang terlibat dipertanian menderita keracunan akibat penggunaan pestisida. Dalam beberapa kasus keracunan pestisida langsung, petani dan para pekerja di pertanian lainnya terpapar (kontaminasi) pestisida pada proses mencampur dan menyemprotkan pestisida (Pan AP,2001). Di samping itu masyarakat sekitar lokasi pertanian sangat beresiko terpapar pestisida melalui udara, tanah dan air yang ikut tercemar, bahkan konsumen melalui produk pertanian yang menggunakan pertisida juga beresiko terkontaminasi pestisida

Menurut data WHO (World Health Organization), penggunaan pestisida semakin lama semakin tinggi, terutama di negara-negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Latin. Tetapi, negara-negara berkembang ini hanya menggunakan 25% dari total penggunaan pestisida di seluruh dunia. Yang mengejutkan adalah, walaupun negara-negara berkembang ini hanya menggunakan 25% saja dari pestisida di seluruh dunia (world-wide), tetapi dalam hal kematian akibat pestisida, 99% dialami oleh negara-negara di wilayah tersebut. Mengapa? Menurut WHO, hal ini disebabkan rendahnya tingkat edukasi petani-petani di negara-negara tersebut sehingga cara penggunaannya sangat tidak aman dan cenderung “ngawur”.

Penelitian terbaru mengenai bahaya pestisida terhadap keselamatan nyawa dan kesehatan manusia sangat mencengangkan. WHO (World Health Organization) dan Program Lingkungan PBB memperkirakan ada 3 juta orang yang bekerja pada sektor pertanian di negara-negara berkembang terkena racun pestisida dan sekitar 18.000 orang diantaranya meninggal setiap tahunnya (Miller, 2004). Di Cina diperkirakan setiap tahunnya ada setengah juta orang keracunan pestisida dan 500 orang diantaranya meninggal (Lawrence, 2007).

Beberapa pestisida bersifat karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker. Berdasarkan penelitian terbaru dalam Environmental Health Perspctive menemukan adanya kaitan kuat antara pencemaran DDT pada masa muda dengan menderita kanker payudara pada masa tuanya (Barbara and Mary, 2007). Menurut NRDC (Natural Resources Defense Council) tahun 1998, hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan penderita kanker otak, leukemia dan cacat pada anak-anak awalnya disebabkan tercemar pestisida kimia. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health di Boston, menemukan bahwa resiko terkena penyakit parkinson meningkat sampai 70% pada orang yang terekspose pestisida meski dalam konsentrasi sangat rendah (Ascherio et al., 2006).

3 comments:

  1. Saya setuju sekali, sebab banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan oleh pestisida, selain bagi lingkungan tapi juga berpengaruh terhadap manusia.

    ReplyDelete
  2. Saya setuju sekali, sebab banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan oleh pestisida, selain bagi lingkungan tapi juga berpengaruh terhadap manusia.

    ReplyDelete

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 Mathedu Unila is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot